Pallangga,18/4/2025 – Salah satu kegiatan rutin di Pondok Pesantren Ahlus Shidqi war Rahmah (ASR) setiap malam Jum’at adalah pembacaan Surah Al-Kahf secara bersama-sama. Hal tersebut merupakan bentuk mengikuti sunnah dari Rasulullah ṣallallahu ‘alaihi wa sallam sebagaimana yang terdapat dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam al-Hākim al-Naisābūrī dalam Al-Mustadrak, dan Imam Al-Baihaqī dalam Ma’rifah al-Sunan wa al–Āṡār, Sunan al-Ṣagīr, dan Sunan Al-Kubrā:
عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ، أَنَّ النَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم قَالَ: مَنْ قَرَأَ سُورَةَ الْكَهْفِ فِي يَوْمِ الْجُمُعَةِ، أَضَاءَ لَهُ مِنَ النُّورِ مَا بَيْنَ الْجُمُعَتَيْنِ
Artinya:
Dari Abū Sa’īd Al-Khudrī raḍiyallahu’anhu, bahwasannya Nabi ṣallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: Barangsiapa yang membaca Surah Al-Kahf pada hari Jum’at, maka Allah akan menyinarinya dengan cahaya di antara dua Jum’at.
Pembacaan Surah al-Kahf dipimpin oleh Direktur Ponpes ASR, Dr. Aisyah Arsyad, S.Ag., M.A yang sekaligus menjelaskan kandungan yang ada di dalam surah yang termasuk kategori makkiyah tersebut.
Pada pemaparannya, Dr. Aisyah Arsyad menjelaskan bahwa Surah Al-Kahf mengandung 4 kisah, yaitu a) Kisah Ashabul Kahfi; b) Kisah Pemilik Dua Kebun; c) Kisah Nabi Musa ‘alaihissalam dan Nabi Khidir ‘alaihissalam, serta d) Kisah Raja Iskandar Zulkarnain. Kisah-kisah tersebut mengandung banyak pelajaran yang dapat diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.
Selain memotret kisah-kisah yang terdapat pada surah tersebut, Dr. Aisyah Arsyad juga menekankan pada do’a yang tercantum dalam ayat 10:
اِذْ اَوَى الْفِتْيَةُ اِلَى الْكَهْفِ فَقَالُوْا رَبَّنَآ اٰتِنَا مِنْ لَّدُنْكَ رَحْمَةً وَّهَيِّئْ لَنَا مِنْ اَمْرِنَا رَشَدً
Terjemahnya:
(Ingatlah) ketika pemuda-pemuda itu berlindung ke dalam gua lalu berdoa, “Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami rahmah dari sisi-Mu dan siapkanlah bagi kami dari semua urusan kami dengan cara yang cerdas.”
Menurut Direktur Ponpes ASR tersebut, ayat ini sangat bersesuaian dengan semangat yang ada di Ponpes ASR yaitu rahmah dari sisi Allah Subḥanahu wa Ta’ala. Nilai rahmah ini penting bukan hanya untuk santri tetapi terlebih untuk para pembina yang mendidik para santri dalam kehidupannya di pesantren.
“Mengamalkan do’a ini sangat penting karena nilai rahmah adalah nilai yang harus selalu ada dalam proses pembinaan. Jika tidak, maka kita akan dengan mudah membentak santri saat melakukan kesalahan. Demikian pula, dengan rahmah santri-santri akan lebih terbuka untuk mengungkapkan perasaannya kepada ustadz/ustadzah mereka yang ada di pesantren” jelas Direktur Ponpes ASR yang juga merupakan dosen tetap Prodi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir, UIN Alauddin Makassar tersebut.
Selain itu, do’a tersebut juga mengandung permintaan terhadap rasyada yang diartikan dengan cerdas. Menurut Dr. Aisyah Arsyad, kata tersebut memiliki korelasi dengan kata ṣidqi yang salah satu maknanya adalah benar. Bahwa kebenaran yang diharapkan bukan hanya kebenaran yang diyakini tanpa berangkat dari hasil pemikiran yang cerdas, melainkan kebenaran yang berangkat dari usaha-usaha terbaik dengan bersandar kepada bimbingan Allah Subhanahu Wa Ta’ala.
Selain kedua nilai di atas, pada surah Al-Kahf juga menekankan pentingnya nilai kesabaran yang dapat dipetik dari kisah-kisah yang ada. Sehingga menurut Dr. Aisyah Arsyad, ketiga kata kunci yaitu rahmah, rasyada, dan sabar merupakan nilai yang harus ditanamkan oleh seluruh warga Ponpes ASR untuk mewujudkan pesantren yang mampu menjadi ruang yang aman, nyaman, dan ramah bagi seluruh santri seperti yang selalu ditekankan oleh Pimpinan Yayasan Asmar Abadi Fondation, Mayjen TNI (Purn) Andi Sumangerukka, S.E dan Ibu Arinta Nila Hapsari.
Kegiatan tersebut ditutup dengan pembacaan do’a yang dipimpin oleh salah seorang santri yakni ananda Muh. Zahrul Razak.