Ponpes ASR Memulai Program Kajian Kitab Kuning untuk Mahasiswa



Gowa, 07/08/2024 – Program Kajian Kitab Kuning Pondok Pesantren Ahlus Shidqi war Rahmah secara resmi dimulai pada hari ini. Program tersebut merupakan  satuan pendidikan kedua yang telah dilaksanakan oleh pondok pesantren milik Yayasan Asmar Abadi Fondation yang dipimpin oleh Mayjen TNI (Purn) Andi Sumangerukka, S.E dan Ibu Arinta Nila Hapsari tersebut. Sebelumnya Ponpes ASR telah lebih dulu membuka Satuan Pendidikan SMP Ponpes Ahlus Shidqi war Rahmah saat ini tengah menjalankan proses KBM (Kegiatan Belajar Mengajar).

Program Kajian Kitab Kuning dibuka secara resmi oleh Direktur Pondok Pesantren Ahlus Shidqi war Rahmah, Dr. Hj. Aisyah Arsyad, M. A. Beliau menjelaskan bahwa kajian kitab kuning merupakan salah satu program unggulan yang sejak awal diusung oleh Ponpes ASR sehingga kedepannya, program kajian kitab kuning akan terus dilaksanakan sebagai bentuk keseriusan Ponpes ASR dalam menjaga tradisi kekayaan intelektual ulama Muslim (turāṡ) yang selanjutkan akan dipadukan dengan kajian digitalisasi hadis dan program unggulan lainnya. Perpaduan antara kajian klasik dan kemodernan pada Ponpes ASR merupakan salah satu bentuk implementasi dari sebuah kaiadah yang terkenal al-muḥafaẓah ’alā al-qadīm al-ṣāliḥ wa al-akhżu bi al-jadīd al-aṣlāḥ (memelihara tradisi lama yang baik dan mengambil tradisi baru yang lebih baik).

Program Kajian Kitab Kuning diikuti oleh peserta dari kalangan mahasiswa dan mahasiswi khususnya dari UIN Alauddin Makassar baik yang sedang berada pada semester 5 maupun yang sedang dalam tahap penyelesaian skripsi. Sedangkan yang bertindak sebagai pengajar pada program tersebut adalah Ustaz Harmaen, Lc. yang merupakan lulusan Universitas Al-Wasathiyah, Hadramaut, Yaman.

Ustaz Harmaen sendiri memiliki pengalaman yang banyak dalam pengajaran kitab kuning. Ia telah melaksanakan pelatihan kajian kitab kunig di berbagai tempat, salah satunya sebagai pengajar di Ribath al-Muhajir Yaman, Hadramaut, Kursus Bahasa Arab Markaz Arabiyah, Pare, Kota Kediri. Terakhir ia dipercaya menjadi pengajar dalam Daurah Kilatan Kitab Kuning di Ma’had ’Aly Pondok Pesantren DDI Mangkoso, Kab. Barru, dan saat ini menjadi pengajar di Ponpes ASR Desa Taeng, Kab. Gowa.

Program Kajian Kitab Kuning dimulai dengan melakukan Placement Test kepada seluruh peserta untuk mengetahui kemampuan awal para peserta. Program tersebut Memiliki target capaian dalam satu bulan para peserta dapat menguasai kitab Tuhfah al-Saniyah, menghapal Amsilah al-Tasrifiyah, dan menghapal 450 kosakata bahasa Arab harian, dan mampu mengaplikasikan kaidah dalam membaca kitab kuning.

Penulis: Sigit

Editor: Icha